Memberi pakan burayak cupang dengan artemia

Beternak ikan cupang menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi para hobiis. Upaya pemijahan dilakukan untuk memperoleh bakalan yang berkualitas. Namun terkadang para breeder menghadapi masalah dalam perawatan anakan cupang. Ikan cupang memiliki fase krisis yakni dua minggu pertama setelah menetas. Pada fase itu burayak sangat lemah dan tidak mampu makan pakan berukuran besar. Masalah pakan ternyata menjadi penyebab terbesar kematian burayak, khususnya bagi para pemula.

Dikalangan peternak ada banyak pakan yang dapat digunakan untuk diberikan pada burayak. Kutu air saring, infusoria, finegar eel, microworm, kuning telur rebus, artemia salina, juga tepung udang. Artemia kerap digunakan para breeder apabila pakan alami sulit dicari. Sebagian besar peternak pemula mungkin belum mengetahui sejenis apakah artemia itu. Kali ini penulis akan memberikan gambaran mengenai pemberian pakan burayak dengan artemia.

Artemia merupakan salah satu pakan yang berukuran kecil. Artemia sangat baik bagi burayak ikan saat dalam masa pembesaran. Hal ini dikarenakan Artemia memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, serta ukurannya yang muat untuk burayak ikan. Artemia yang biasa dijual di pasaran biasanya berbentuk kista(telur). Dalam 1 gram mengandung 250.000 kista artemia. Artemia memiliki selubung keras yang melindungi telurnya. Cangkang kista harus dipecahkan agar dapat diberikan kepada ikan muda. Metoda menghasilkan naupli(baby artemia) adalah dengan penetasan dan dekapsulisasi.

Artemia sp. Dikelompokkan secara ilmiah menjadi :

Phylum: Anthropoda
Kelas: Crustacea
Subkelas: Branchiopoda
Ordo: Anostraca
Familia: Artemidae
Genus: Artemia
Spesies: Artemia salina

Nama Artemia sp. diberikan untuk pertama kali oleh Schlosser yang menemukannya di suatu danau asin pada tahun 1755. Kemudian oleh Linnaeus (1758) melengkapkan nama remik ini menjadi Artemia salina. karena daya toleransinya terhadap salinitas (kadar garam) yang amat tinggi. Kista Artemia yang ditetaskan pada salinitas 15-30 ppt akan menetas dalam waktu 24-36 jam. Artemia sp. secara umum dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 25-30 ยบ C. Kebanyakan strain artemia mengandungi ratio tenaga/protin yang rendah. Untuk meningkatkan kadar gizinya dapat dilakukan pengayaan. Pengayaan (enrichment) artemia dapat menggunakan beberapa jenis pengaya misalnya scout emultion, selco atau vitamin C dan B kompleks powder dilakukan selama 2 jam.

PENETASAN

Peralatan yang diperlukan.
1. Wadah penetasan yang berbentuk kerusut, dapat menggunakan aquarium atau botol air mineral besar yang dipotong
2. Air laut atau jika tidak ada dapat mempergunakan garam
3. Aerator
4. Pemanas (lampu pijar atau thermostat/heater)
5. Bibit artemia

Langkah penetasan
Masukkan air asin ke dalam wadah lalu beri aerasi. Upayakan batu aerasi dilepas agar tidak menimbulkan riak yang terlalu besar. Masukkan telur artemia ke dalam air garam tersebut. Hangatkan air dengan memberikan pencahayaan lampu pijar ataupun menggunakan heater. Setelah satu malam artemia akan menetas. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan menyedot artemia dari dasar wadah dengan selang. Kemudian artemia dapat disaring dan langsung diberikan kepada buraya. Ingat umur artemia jika berada di air yang kurang kadar garamnya hanya satu hari. Oleh karena itu lekas diberikan pada burayak agar ukuran artemia membesar.

Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar