Perawatan Cupang Usai Kontes

Layaknya olahragawan, stamina ikan cupang hias harus selalu fit menghadapi berbagai kontes keindahan dan kemolekan tubuh. Kondisi ikan bertubuh mungil ini usai mengikuti kontes biasanya akan menurun sehingga terlihat tidak bergairah. Jika dibiarkan, keindahannya akan memudar dan tubuhnya rentan terhadap serangan bibit penyakit.

Lomba cupang biasanya diadakan setiap minggu sekali, baik dalam skala kecil maupun besar. Tentu saja sang pemilik cupang, menginginkan penampilan terbaik ikan hiasnya yang mengikuti lomba. Namun, pada hari-hari tanpa lomba pun, pemilik tetap ingin melihat keindahan cupang hiasnya setiap hari. Karena itu seusai lomba, pemiliknya harus memberikan perhatian khusus.

Dikarantina
Menurut Asep Syarifuddin, pecinta cupang hias di bilangan Slipi, Jakarta Barat, merawat cupang hias setelah kontes lebih mudah dari pada mempersiapkan saat menjelang kontes. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kesehatan, kelincahan gerak, dan sirip-siripnya. Untuk keperluan ini, ia menganjurkan hobiis menggunakan akuarium kecil dengan ketinggian air hanya sekitar 7—10 cm. Tujuannya agar sirip ekornya yang panjang tidak menggantung atau merumbai di dasar akuarium.

Air dalam akuarium kecil itu bisa dilakukan dua hari sekali supaya kotoran ikan tidak menyebabkan ikan yang sedang dikarantina ini sakit. “Jangan lupa memberikan obat antibakteri yang bisa dibeli di toko, seperti Root Stop atau Blitz Icht, pada air akuarium dengan dosis satu tetes untuk dua liter air,” jelas ayah satu anak ini.

Setelah itu, ikan perlu dijemur pada pagi hari, sekitar pukul tujuh hingga sembilan, selama satu jam. Selain untuk menghangatkan air akuarium, sinar matahari pagi juga bermanfaat menjaga warna cupang tetap cemerlang.

Pemberian pakan alami selama dalam rekondisi harus rutin. “Minimal 4 kali sehari berupa larva nyamuk (cuk). Cukup 3—6 larva per sekali makan dan daging udang segar,” lanjut pria yang pernah mendapat penghargaan dari Menteri Kelautan dan Perikanan atas keberhasilannya menemukan strain baru cupang hias tersebut.

Daging udang segar ini sangat baik bagi kecerahan warna tubuh cupang terutama warna merahnya karena udang banyak mengandung karoten. Pemberian udang ini harus sudah dipotong kecil-kecil seukuran mulut cupang atau lebih kecil dari biji kacang hijau.

Untuk menjaga stamina, cacing darah beku atau frozen blood worm bisa diberikan. Cacing darah ini banyak mengandung lemak dan sangat bagus bagi pertumbuhan atau perkembangan cupang agar cepat besar.

Melatih Mental dan Fisik
Kegiatan yang tidak boleh dilupakan saat melakukan perawatan adalah melatih mental ikan agar ia tetap mau mengembangkan sirip-sirip indahnya secara maksimal saat kontes lagi. Latihan mental dan fisik ini bisa dilakukan saat penjemuran, selama 10 menit agar ikan tetap agresif.

Dalam latihan itu, jangan menempatkan cupang betina di samping akuariumnya. Pasalnya, ikan jantan ini malah akan malas mengembangkan siripnya dan hanya menyibukkan diri dengan membuat sarang busa di pojok akuarium.

Sebaiknya, tambah pria yang membentuk kelompok tani cupang itu, cupang unggulan diletakkan terpisah sesuai kategori dan tidak mencampur antara yang warna dasar dengan warna kombinasi. Upayakan ikan-ikan tersebut berukuran seragam. Cara ini untuk membiasakan ikan bertemu dengan sesama jenisnya. Selama penjemuran tersebut penyekat antara akuarium yang satu dengan akuariumnya tidak boleh dibuka kecuali saat melatih fisik dan mentalnya.

Tri Mardi Rasa
Sumber: www.agrina-online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar